Selasa, 28 April 2015

Membaca Teliti

MEMBACA TELITI

 Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Membaca
Dosen Pengampu: Yunita Suryani, M. Pd.

  


Oleh:

Ida Norsa’idah
Meritidia Iftitahul Ilma
Muh. Wildan Baihaqi
Moh. Zahidin Nur Al-Husaini
Siti Kholisah Andzari
Tri Wulan Noviyanti
Yusi Afrilianita Lailiyah


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN
2015


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Membaca merupakan suatu aktivitas mendalami suatu informasi melalui lambang-lambang huruf. Dengan membaca orang dapat memahami apa yang diinformasikan penulis dalam karyanya. Pemahaman itulah yang akan digunakan orang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Orang yang banyak membaca akan mendapatkan suatu pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan orang yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca. Dengan pengetahuan yang dimiliki itu, orang dapat mengkomunikasikan kembali dalam bentuk lisan atau tulisan. Dengan kata lain, membaca dapat membantu seseorang untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi yang lain.
Membaca tentu saja sudah tidak asing lagi untuk kita dengar. Di saat membaca, mungkin setiap orang punya cara masing-masing dalam membaca. Dalam makalah ini membahas tentang membaca teliti untuk menemukan ide pokok, agar kita mengetahui cara mengembangkan pikiran pokok suatu paragraf sehingga kita tidak hanya membaca tapi juga mengetahui ide pokok dalam suatu bacaan.
Dalam proses belajar mengajar maupun kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa dilepaskan dari kegiatan membaca, baik membaca itu untuk tujuan pendidikan (memperoleh nilai maupun untuk kesenangan semata).
Membaca adalah suatun proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memproses pesan yang hendak disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulisan. Suatu proses dimana kelompok kata yang  merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata secara individual akan dapat diketahui.
Dalam membaca dikenal membaca telaah isi yang memiliki pengertian membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pemahaman serta kekritisan dalam berfikir. Dan dalam makna bacaan, tidak hanya diperoleh dari teks bacaan. Tetapi juga oleh mental pikiran pembaca sendiri. Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis(Tarigan,1986). Dari definisi Tarigan yang ditekankan adalah tujuan membaca yaitu memperoleh pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui karangannya.
Begitu pula dengan pendapat lain, sebagai suatu proses membaca menunjukkan bahwa informasi dari teks dan pengetahuan pembaca mempunyai peranan utama dalam membentuk makna. Di sini menunjukkan seorang yang tidak pernah membaca akan mengalami kesulitan dalam memahami teks bacaan. Membaca sebagai strategi berarti pembaca menggunakan beberapa cara atau strategi untuk mengkonstruksi makna yang terkandung dalam bacaan. Membaca sebagai suatu interaksi berarti antara pembaca dan teks terlibat interaksi sesuai konteks isi teks. Dalam tahap ini pembaca sudah menemukan suatu kebermanfaatan dari membaca. (Klein dalam Rahim,2007). Setelah kita menemukan bahan atau hal yang menarik hati pada saat membaca, tentu kita biasanya juga ingin mengetahui dan menelaah isinya secara lebih mendalam, serta ingin membacanya dengan teliti.
Membaca teliti merupakan suatu kegiatan yang sama pentingnya dengan membaca sekilas sering kali kita perlu membaca teliti bahan-bahan bacaan yang kita sukai. Dalam kegiatan membaca teliti dituntut suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh. membaca teliti (Close reading) adalah cara dan upaya untuk memperoleh pemahaman sepenuhnya atas suatu bacaan. (Tarigan, 1986).
Membaca dapat dilakukan dengan bersuara maupun tanpa suara. Membaca dengan bersuara biasanya disebut dengan membaca teknik. Dalam jenis ini yang dipentingkan adalah ketepatan intonasi yang meliputi tempo, nada, tekanan, dan jeda. Contoh nyata dari membaca teknik adalah membaca tata urutan upacara, membaca berita, membaca susunan acara, membaca pengumuman, membaca cerita pendek, membaca puisi, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan membaca tanpa suara. Membaca jenis ini yang diutamakan adalah pemahaman pembaca untuk menyerap informasi yang terkandung dalam bahan bacaan. Yang termasuk dalam membaca ini adalah membaca pemahaman. Membaca pemahaman termasuk dalam membaca teliti atau close reading.


1.2  Batasan Masalah
Batasan masalah dalam makalah ini hanya membatasi dua siswa antara siswa SMP Negeri 1 Brondong kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP Muhammadiyah 16 Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana.

1.3   Rumusan Masalah
Rumusan masalah memberi arah terhadap pelaksanaan kajian/penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, terdapat tiga masalah dalam kajian ini.
1.3.1        Bagaimana perbandingan membaca teliti antara siswa SMP Negeri 1 Brondong kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP Muhammadiyah 16 Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana?
1.3.2        Apa sajakah faktor penghambat dalam membaca telilti?
1.3.3        Apa hasil dari membaca teliti?

1.4    Subjek penelitian
Subjek penelitian dalam makalah ini adalah siswa SMP Negeri 1 Brondong kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP Muhammadiyah 16 Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Perbandingan Membaca Teliti antara Siswa SMP Negeri kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP Muhammadiyah 16 Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana
Bertolak dari hasil observasi yang telah kita lakukan, penulis melakukan penelitian tindakan kepada dua orang siswa. Penelitian tersebut difokuskan pada penelitian kompetensi membaca teliti. Jalan keluar yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah pemberian alternatif pelaksanaan pembelajaran membaca dengan model dan teknik yang berbeda. Di samping itu, model yang diambil juga harus dapat menggambarkan tingkat pemahaman siswa yang menyeluruh baik pada pemahaman isi yang ditunjukkan dengan kemampuan mengerjakan kuis maupun kemampuan siswa mengungkapkan kembali isi bacaan baik secara lisan maupun secara tulisan. Alternative pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penerapan membaca cerpen. Alasan pemilihan alternative ini adalah:

  1. Penelitian ini merupakan konsep yang mampu mengintegrasikan semua keterampilan berbahasa dari membaca. Dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan siswa akan memahami manfaat membaca bagi dirinya.
  2. Dengan melakukan penelitian dapat membantu siswa memahami keseluruhan isi bacaan. Seluruh kompetensi berbahasa dapat dilaksanakan dalam pembelajaran ini baik itu kompetensi menyimak, berbicara, membaca, maupun menulis.
  3.  Dalam penelitian ini dilaksanakan dengan kooperatif atau kerja sama. Dengan kerja sama ini anak akan terpacu untuk melaksanakan kegiatan membaca karena adanya motivasi yang dapat di ambil dari bacaan yang telah di baca.


Bacaan untuk penelitian metode SQ3R dalam membaca teliti.


Gelang bukanlah kunci dari persahabatan
Di suatu sekolah ada dua gadis manis-manis dan pintar-pintar. Mereka bernama Novita dan Meilla. Mereka berdua bersahabat sejak kelas 1 SMP. Dan sekarang mereka duduk di kelas 8 SMP Bintang. Semua rintangan yang mereka hadapi tidak dapat memisahkan persahabatan mereka. Dan pada suatu hari.....
“Novita mana ya? Tasnya juga belum ada. Nggak biasanya dia jam segini belum di sekolah.” Batin Meilla.
“nyari siapa?” tanya Anita.
”nyari Novita, kamu tau nggak?” jawab Meilla
“emmmm enggak. Dia juga belum datang kan?” jawab Anita
“iya si!” ucap Meilla
“ya udah kalau gitu aku mau ke perpustakaan. Nggak ikut nih?” tanya Anita
“Enggak dehh, makasih!” jawab Meilla
“ya uda deh kalau gitu.” Jawab Anita
Saat pulang sekolah, Meilla langsung ke rumah Novita karena hari ini Novita tidak masuk sekolah. Saat tiba di rumah Novita, Meilla berusaha memanggil-manggil Novita tetapi tidak ada jawaban.
“nyari siapa neng?” tanya tetangga Novita
“nyari Novita. Rumahnya Novita kok sepi ya bu?” ucap Meilla
“oh itu neng, Novita sama keuarganya sudah kemarin minggu sudah pergi ke Bogor.” Jawab tetangga Novita.
“emmmm ya uda bu, saya permisi dulu.” Ucap Meilla
Saat di rumah, Meilla masih memikirkan mengapa Novita pergi ke Bogor tanpa memberi kabar apapun pada Meilla. Meilla mencoba menghubungi Novita , tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sampai-sampai Meilla sakit gara-gara memikirkan kabar sahabatnya Novita.
Setelah 1 minggu, Novita kembali ke Jakarta. Dia tidak tahu Meilla sedang sakit gara-gara memikirkan dia. Saat dia masuk sekolah,dia mencari-cari Meilla karena dia mau memberikan oleh-oleh berupa gelang pasangan persahabatan pada Meilla. Saat Novita tahu Meilla sakit, Novita langsung pergi ke rumah Meilla.
“Meilla....” teriak Novita
“oh, Novita. Masuk! Meillanya ada di dalam. Meilla pasti senang melihat Novita datang.” Ucap ibu Novita
“iya Tante.” Jawab Novita
Saat di kamar Meilla....
“Meilla.” Ucap Novita pelan
“Novita?” Ucap Meilla kaget
“iya, ini akau Novita sahabat kamu.” Jawab Novita
“apa kamu bilang? Sahabat? Apa yang kamu bilang sahabat? Kenapa kamu pergi ke Bogor nggak bilang-bilang ke aku? Dan selama di Bogor kenapa kamu tidak pernah menghubungiku? Apa itu namanya sahabat?” ucap Meilla marah
“maafkan aku Meilla, aku tidak sempat menghubungimu dan memberi tahumu. Karena aku khawatir dengan keadaan ayahku yang ada di Bogor. Ayahku sekarang sedang sakit parah di Bogor. Maafkan aku Meilla.” Ucap Novita.
“emmm iya, Maafkan aku juga ya! Aku udah marah-marah ke kamu.” Ucap Meilla
“Ini juga salah aku. Eh, aku punya oleh-oleh buat kamu. Ini gelang persahabatan.” Jawab Novita sambil mengeluarkan sepasang gelang dari sakunya.
Sejak itu, Meilla menjaga baik-baik gelang persahabatan itu. Tidak ada yang boleh memegang gelang itu, karena ia khawatir gelang persahabatan pemberian sahabatnya rusak apalagi hilang. Tapi pada suatu hari, saat Meilla sedang berjalan di pinggir jalan, gelang persahabatan itu jatuh. Dan tanpa sadar gelang itu terlindas mobil dan akhirnya rusak. Ssat di jalan Meilla tidak sadar bahwa gelang persahabatannya jatuh dan terlindas mobil sampai rusak. Saat ia di rumah, ia baru sadar dan mencari-cari gelang itu sampai ia menangis dan ketakutan. Meilla mencari gelang itu terus dan terus.
Kringgggggg.... (telephon rumah Meilla berbunyi)
Via telephon:
“haalo. Mel mhabis ini aku mau main ke rumahmu boleh ya? Aku juga mau belajar bersama denganmu.” Suara Novita dari seberang sana.
“emmm iya tentu boleh Novita.” Jawab Meilla
“ya udah Mel, 5 menit lagi aku sampai.” Novita
Kemudian telephon pun ditutup, Meilla binggung karena belum menemukan gelang persahabatan pemberian Novita. Dan 5 menit kemudian...
“Meilla....!” teriak Novita
“iya, Eh Novita. Masuk yuk.” Ucap Meilla gerogi.
“Mel, kamu kenapa sih?” tanya Novita heran.
“emmm enggak kok. Nggak pa-pa.” Jawab Meilla
“masa; si?” tanya Novita
“emmmmm sbenarnya si, a a aku udah ngilangin gelang yang uda kamu kasih ke aku. Tapi aku bisa jelasin ko’. Please maafin aku.” Ucap Meilla cemas.
“hahaaaa ya ampun Meilla, aku kira kamu kenapa. Habis muka kamu pucat banget si. Apa sih arti sebuah gelang dalam persahabatan? Gelang itu nggak berarti apa-apa. Kunci persahabatan bukanlah gelang, melinkan kesetiaan dan pengertian satu sama lain. Jadi kamu nggak usah takut. Aku nggak bakal marah kok sama kamu.” Ucap Novita sambil melepas gelangnya dan membuangnya.
“tapi Novita, itu kan gelang persahabatan kita.” Ucap Meilla
“udahlah, gelang dapat di beli. Tapi sahabat sejati tidak dapat di beli.” Jawab Novita
“thanks ya Novita.” Ucap Meilla
“we are best friend forever...!” ucap Meilla dan Novita
Akhirnya persahaban Meilla dan Novita semakin erat. Tidak ada orang yang mampu memisahkan persahabatan mereka.

Perbandingan jawaban dari pertanyaan yang kami berikan dalam membaca teliti yang dilakukan oleh siswa SMP Negeri 1 Brondong kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP Muhammadiyah 16 Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana mempunyai perbandingan dalam membaca teliti, bahwasanya salah satu dari siswa tersebut belum begitu menerapkan ketelitian dalam membaca karena masih adanya kesalahan dari jawaban yang kami berikan dalam pertanyaan. Sebagaimana pertanyaan yang kita ajukan sebagai berikut:

Pertanyaan

  1. Ceritakan secara ringkas cerpen “gelang bukanlah kunci dari persahabatan” !
  2. Pelajaran atau amanat apakah yang dapat kita ambil dari cerita tersebut?

Jawaban

  • Nama               : Amartya meilana irliyanti
  • Kelas               : IX
  • Sekolah           : SMP Negeri 1Brondong

  1. Ada seorang sahabat yang bernama Novita dan Meilla, persahabatan mereka begitu erat, pada sutau hari Novita harus pergi ke bogor karena ayahnya sakit parah, Meilla mencari-cari Novita di kelas, di rumah tapi tidak ada sampai satu minggu kemudian Novita datang dengan membawa gelang persahabatan Novita pergi ke rumah Meilla dengan membawa gelang tersebut dan Meilla pun menerimahnya. Saat pulang sekolah Meilla berlari-lari di pinggir jalan dia tidak sadar kalau gelangnya telah jatuh dan tertindas mobil, sampai di rumah Meilla mencari-cari gelang tetapi tidak ketemu. Novita menelpon Meilla katanya dia akan pergi kerumah Meilla. Setiba di rumah Meilla, Novita bertanya kepada Meilla “kamu kenapa?” Meilla pun menjawab “gelangnya hilang Nov, maaf ya ……” Novita menjawab ” nggak papa kok apasih artinya gelang dalam sebuah persahabatan?” Meilla “ kirain kamu marah karena gelang nya hilang”. Novita “ persahabtan itu butuh kesetiaan dan pengertian satu sama  lain kita kan best friend forever”. Persahabatn mereka tidak bisa di ppisahkan sampai kapan pun.
  2. Persahabatn itu butuh kesetiaan dan pengertian.


  • Nama               : Dwi Indriana
  • Kelas               : IX
  • Sekolah            : SMP Muhammadiyah 16 Brondong

  1. Meilla dan Novita adalah sahabat dari kelas satu SMP, hingga suatu hari Novita tidak masuk sekolah, Meilla bingung mencari Novita,  Anita pun teovita tidak masuk sekolah, Meilla pun memutuskan untuk menemui Novita kerumah nya, sampai akhirnya Meilla sampai di rumah Novita dan mulai mengetuk pintu sampai beberapa kali, namun tidak ada jawaban, hingga seorang memberi tahu Mellia kalau Novita pergi ke Bandung dan membawa banyak barang. Meilla bertanya-tanya dalam hati, memikirkan Novita hingga dia jatuh sakit. Beberapa hari kemudian Novita pulang dan mendengar kabar kalau Meilla sakit,Novita langsung pergi kerumah meilla dengan membawa oleh-oleh gelang persahabatan, sampai Meilla kaget dan marah hingga Novita menjelaskan semuanya dan memberi gelang persahabatn itu kepada Meilla. Suatu ketika gelang persahabtan Novita itu hilang, Meilla panic hingga mukanya pucat, dia takut Novita marah dan di luar dugaan malah persahabatn mereka semakin erat.
  2. Tidak ada yang menandingi sebuah persahabatan.

Dan dalam penelitian membaca teliti kali ini, kami menggunakan cara studi SQ3R. Perlu dijelaskan bahwa SQ3R adalah suatu metode studi yang mencakup lima tahap yaitu survey, question, read, recite dan review.

a.      Survey (suvei; penelitian pendahuluan)
Periksalah keselruhan tugas yang di berikan kepada anda. perhatikan judul-judul sera subjudul-subjudul.
b.      Question (tanya)
Pengalaman telah menunjukan bahwa apabila kita telah membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan maka kita harus membaca secara hati-hati serta seksama dan kita akan mengingat lebih baik apa yang kita baca.
c.       Read (baca)
Seperti yang telah kita keetahui dari uraian terdahulu, setiap paragraf mengembangkan satu pikiran pokok.
d.      Recite (Ceritakanlah kembali dengan kata-kata sendiri)
Sekarang berhenti dulu dan renungkan kembali apa yang telah di telaah, kita harus yakin bahwa kita dapat menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan, dan mencoba untuk meramalkan pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan. Semakin cermat dan teratur kita melakukan langkah metode-metode ini semakin tinggi pula taraf penguasaan kita terhadap tugas itu.
e.       Review (Tinjau Kembali)
Periksalah kembali keseluruhan bagian itu jangan di ulang baca. Langkah atau tahap ini akan banyak menolong kita dalam mengingat bacaan tersebut sehingga kita akan dapat dengan mudah mengingatnya.
Dalam penelitian kami menggunakan metode SQ3R yang terpacu pada membaca cerpen saja  karena metode SQ3R dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bahasa Indonesia. Salah satu faktor pendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia salah satu penyebabnya karena kemampuan membaca mereka dalam memahami bacaan yang masih rendah. Dan dalam perbandingan membaca teliti antara siswa SMP Negeri 1 Brondong kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP Muhammadiyah Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana dari metode yang kita pakai terdapat beberapa perbedaan, diantaranya:

Metode SQ3R
Amartya Meilana Irlianti (SMP N 1 Brondong kelas IX)
Dwi Indriana (SMP M 16 Brondong kelas IX)
Survey
Siswa mampu membaca teliti serta memahami bacaan tersebut dan kemudian mampu meringkas isi cerpen yang telah dibaca.
Siswa mampu membaca kemudian dapat menulis kembali ide pokok dengan mengembangkan pemikirannya sendiri.
Question
Siswa mampu membayangkan dan berfikir tentang isi bacaan sehingga dapat menjawab pertanyaan yang kita ajukan.
Siswa mampu berfikir tentang isi bacaan, akan tetapi masih adanya kesulitan dalam memberikan amanat dari isi cerpen yang telah dibaca.
Read
Siswa mampu membaca isi cerpen dengan teliti.
Siswa mampu membaca, akan tetapi kurang adanya ketelitian.
Recite
Siswa mampu membaca teliti dengan baik, tetapi belum bisa mengembangkan isi cerpen dengan kata sendiri.
Siswa mampu membaca dengan baik, sehingga dapat menceritakan isi cerpen dengan kata-kata sendiri.
Review
Siswa mampu konsentrasi dalam membaca teliti tanpa adanya membaca ulang, sehingga tidak ada kesalahan dalam memceritakan kembali isi cerpen.
Siswa mampu membaca dengan baik, tetapi kurang adanya kosentrasi sehingga adanya jawaban yang salah dalam menceritakan kembali isi cerpen.


2.2 Faktor Penghambat dalam Membaca Teliti
Suatu paragaraf yang tertulis rapi biasanya mengandung sebuah pikiran pokok (atau central thought). Kadang-kadang kata pikiran pokok tersebut diekspresikan dalam suatu kalimat judul (atau topic sentence). Pada awal paragraf. Oleh karena itu kita perlu melatih diri mengenal pikiran pokok tersebut serta melihat bagaiman caranya paragraf  mengembangkan paragarf tersebut.
Sebelumnya, perlu dikatahui bahwa terdapat sejumlah cara untuk mengembangkan pikiran pokok suatu paragraf, antara lain:

  1.  Dengan mengemukakan alasan-alasan.
  2. Dengan mengutarakan perincian-perincian.
  3. Dengan mengetengahkan satu atau lebih contoh.
  4. Dengan memperbandingkan atau mempertentangkan dua hal.
Di dalam membaca teliti pastinya juga mempunyai hambatan dalam membacanya, diantaranya:

  1.  Siswa belum mampu memahami bacaan tersebut.
  2. Siswa belum dapat mengapresiasi bacaan yang telah dibaca.
  3.  Minat baca siswa kurang dan mempengaruhi pola berfikir siswa menjadi lambat
Selain adanya hambatan dalam membaca teliti, pastinya juga mempunyai tujuan dalam membaca teliti, diantaranya:

  1. Mendapatkan informasi.
  2. Memperoleh pemahaman.
  3. Memperoleh keterangan tentang suatu yang khusus atau penting.
  4. Dapat memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang.
  5. Memperkuat niali pribadi atau keyakinan.
Selain adanya hambatan-hambatan yang sudah kami paparkan di atas, dalam penelitian kami terdapat juga hambatan yang di alami siswa yaitu kurangnya kosentrasi dalam membaca dan kurangnya pemahaman tentang isi dari bacaan yang kami jadikan bahan penelitian, sehingga adanya jawaban yang tidak sesuai dengan bacaan. Sebagaimana bukti dari jawaban siswa SMP M 16 Pambon yaitu “hingga seorang memberi tahu Mellia kalau Novita pergi ke Bandung dan membawa banyak barang.
Sedangkan dalam cerpen yang kita ajukan yakni kota yang dituju Novita adalah Bogor, bukan Bandung.

2.3 Hasil dari Membaca Teliti
Dalam pembelajaran membaca terbukti telah membawa efek positif dalam pembelajaran di kelas. Efek positif tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan tingkah laku dan peningkatan nilai. Perubahan tersebut ditunjukkan dari perolehan penilaian proses, penilaian mengerjakan kuis secara individual, penilaian menceritakan secara lisan, dan penilaian reproduksi cerita secara tertulis.
Ditinjau dari penilaian proses, penggunaan model pembelajaran mempengaruhi siswa ke arah yang positif yang ditunjukkan dengan
:
a. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran membaca.
b. Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator, mediator, dan kontrol belajar.
c. Siswa lebih dapat menghargai pembicaraan temannya dan berlatih kerja sama dibandingkan dengan model konvensional.
d. Siswa lebih mudah memahami isi bacaan dengan saling berbagi antarteman.

Dalam kegiatan membaca teliti dituntut suatu pemutaran atau pembalikan pendidikan yang menyeluruh. Membaca teliti memerlukan keterampilan, antara lain:

  1. Survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat organisasi dan pendekatan umum.
  2. Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraph-paragraph untuk menemukan kalimat judul dan perincian-perincian penting.
  3.  Menemukan hubungan setiap paragraph dengan keseluruhan tulisan atau artikel.

BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Uraian pembahasan yang begitu detail, mendalam, dan panjang perlu diambil intinya sehingga dapat dipahami dengan mudah. Inti dari pembahasan tersebut merupakan simpulan kajian. Berdasarkan pembahasan pada bab II, dapat diambil tiga simpulan.

  1. Dari penelitian yang telah kelompok kami lakukan, terdapat perbandingan antara siswa SMP N 1 Brondong kelas IX yang bernama Amartya Meilana Irlianti dengan siswa SMP M Brondong kelas IX yang bernama Dwi Indriana bahwasanya siswa yang bernama Dwi Indriana kuarang adanya kosentrasi dalam membaca teliti, sehingga masih adanya kesalahan dalam menjawab pertanyaan yang kami ajukan.
  2. Faktor penghambat yang dapat mempengaruhi siswa dalam membaca teliti diantaranya karena siswa kurang mampu dalam memahami bacaa, siswa belum dapat mengembangkan isi dari bacaan yang telah dibaca, dan kurangnya minat siswa dalam membaca sehingga siswa kurang mendapat pemahaman dari apa yang telah di baca.
  3. Hasil yang dapat diperoleh dari membaca teliti yakni siswa lebih mempunyai minat dalam pembelajaran membaca, kegiatan belajar mengajar lebih terfokuskan kepada siswa sedangkan guru hanya sebagai pembimbing dalam mendukung adanya kegiatan belajar mengajar, siswa lebih bisa menghargai pendapat orang lain sehingga dapat menimbulkan rasa kerja sama dalam hal positif untuk mendukung kegiatan belajar mengajar tersebut.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa kajian yang telah dilakukan ini tidak terlepas dari kekurangan. Saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan sehingga kajian ini menjadi semakin mantap. Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah khasanah keilmuan. Amiin. 


DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Nanasnugi. 2014. “Membaca Teliti” (online) (http://www.naslaardhy.blogspot.com/membaca-teliti.htm, diakses tanggal 12 April 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar